Sabtu, 16 Agustus 2014

Day 2: Pepes Patin

Hari kedua mulai deh bikin yang agak ribet dikit untuk menu 180 Days Without Deep Fried Food yaitu Pepes Patin. Kenapa aku bilang agak ribet? Secara harus ngulek semua bumbunya karena ngga punya blender lalu harus puter otak gimana bungkusnya ntar karena di tukang sayur langganan ngga jual daun pisang, mau ngambil di komplek rumah masih belum kenalan sama yang punya. Untung nemu alumunium foil jadinya terwujud deh ini pepes, walau tanpa aroma khas daun pisang yang menambah kenikmatan makan yaa..hehehe...
Hari kedua ini aku pasangkan Pepes Patin bersama Cah Tauge Cabe Merah dan Sambel Bawang Mentah. Masih tanpa nasi karena patin adalah protein hewani.
Kalau ditanya 'kenyang ngga sih makan tanpa nasi?'
Aku bilang ya kenyang aja..asaaalllll sayurnya semangkok untuk sendiri. Hihihihi...
Pepes Patin
Resep: Astri Fransiska
Bahan:
1 ekor ikan Patin ukuran sedang, potong sesuai ukuran yang diinginkan 
1 ikat Kemangi, ambil daunnya
Daun salam 
Belimbing wuluh secukupnya (berhubung aku ngga punya aku ganti dengan 2 sdm perasan jeruk nipis)
Bumbu Dihaluskan:
10 siung bawang merah
2 siung bawang putih
5 buah cabe merah
3 butir kemiri
1 sdt ketumbar (butiran)
Garam secukupnya
Cara Membuat:
1. Cuci bersih ikan patin, beri garam dan jeruk nipis. sisihkan.
2. Masukkan bumbu halus beserta daun salam dan belimbing wuluh kedalam wadah yang agak besar lalu campurkan bersama ikan patin. Aduk hingga tercampur rata.
3. Bungkus setiap potong ikan patin dalam aluminium foil atau daun pisang dan masukkan daun kemangi beserta bumbu halus yang tercampur tadi.
4. Kukus selama 20 menit.
5. Panggang selama 15 menit atau hingga harum.

Day 1: Roasted Chicken #180DaysWithoutDeepFriedFood:

Pindah ke kota yang baru benar-benar bikin mood masak dan baking seolah lenyap entah kemana. Belom lagi peralatan perang yang belum lengkap karena masih ketinggalan di Solo dan juga tinggal di tempat baru yang kemana-mana jauh itu ujian banget deh rasanya. Tapi kemudian ada tantangan baru nih...aku menjadi semakin gembul di kota ini karena ga ngapa-ngapain. Dan akhirnya aku putuskan akan melakukan sesuatu untuk menghentikan kegembulan ini :D. Sekedar info aja ya aku pindah ke Surabaya, tepatnya sih Surabaya coret yaitu Waru, yang mana disini gudangnya gorengan yang enak-enak banget buat aku jadi semakin addicted sama gorengan. Akhirnya dengan tekad bulat aku putuskan..baiklah mari kita buat tantangan 180 Hari Tanpa Gorengan. Dan dimulailah pada hari Selasa kemarin, semoga saja bisa finishing well yaaa..hihihihi...
Berhubung mau sehat berbonus langsing, maka pasangan si Roasted Chicken ini adalah Boiled Pak Choy dan Sambel Bawang. Dan berdasarkan paham Food Combining maka kuputuskan tidak makan nasi kalau berpasangan dengan protein hewani.
So...wish me luck yaaa..supaya bisa jalani 180 hari dan bisa sehat berbonus langsing ;)



Untuk hari pertama ini dia resepnya..
Roasted Chicken
(Resep: Astri Fransiska)
Bahan:
1/2 kg ayam broiler (enakan sih ayam kampung yaa...bagian dada gitu)
5 buah cabe merah, iris-iris
Bumbu Dihaluskan:
4-5 siung bawang putih
1/2 sdt ketumbar (yg butiran)
10 butir merica
Garam secukupnya.
Cara Membuat:
1. Marinate ayam dengan garam secukupnya dan perasan jeruk nipis (1-2 iris) selama 15 menit.
2. Panaskan oven 175 derajat.
3. Masukkan dalam pinggan tahan panas ayam yang telah dimarinate (kalau ada tetesan air dibuang ya), balurkan dengan bumbu halus sampai rata dan taburi irisan cabe merah. Tutup pinggan dengan aluminium foil.
4. Panggang dalam oven selama 20 menit, buka alumunium foil, dan lanjut panggang selama 20-25 menit. Angkat dan siap disantap.
Note:
Kalau mau ayamnya agak krispi ovennya dilamaain aja.
Kuah/minyak yg keluar selama pemanggangan jangan dimakan yaa...buang aja..supaya sehat.hihihi..
Ayamnya di kerat2 pakai pisau saat memarinate, supaya bumbu meresap sampe kedalam.

Rasanya spt ayam goreng versi panggang deh..hihihi...
O iya dicocol sambel bawang uenak tenan..
Selamat mencobaaa..