Senin, 19 September 2016

Gurame Cabe Garam


Sudah sangat lama rasanya blog ini tersia-sia. Entah mengapa sejak adik saya meninggal dan kesibukan yang semakin ga kenal waktu membuat saya seolah sulit untuk menulis lagi. Tetapi kemarin seorang teman kerja saya 'memaksa' atau lebih tepatnya ngomporin untuk aktif lagi nge-blog. Tadinya saya menolak tapi entah mengapa saya kepikiran sampai akhirnya saya putuskan untuk mencoba menulis lagi. 

Sebenarnya resep ini sudah saya eksekusi setahunan yang lalu. Tapi tidak apalah ya...hitung-hitung pemanasan dulu deh :)

Semoga postingan kali ini bisa berguna dan menjadi inspirasi memasak, terutama bagi ms. Meme (partner saya di sekolah yang ngomporin saya untuk nge-blog lagi). Hehehehe....


Gurame Cabe Garam
Bahan:
1 ekor ikan gurame ukuran besar, fillet dan cuci bersih
1 sdt garam
1 buah jeruk nipis

Tepung Pencelup:
4 sdm tepung maizena
4 sdm tepung crispy (bisa merk apa saja)
1 sdt garam
air secukupnya

Bumbu Cabe Garam:
5 buah cabe merah besar
5 buah cabe rawit merah
5 siung bawang putih
garam secukupnya

Taburan:
daun bawang secukupnya, iris tipis

Cara Membuat:
1. Marinate ikan gurame beserta daging filletnya bersama garam dan perasan jeruk nipis. Diamkan 15 menit.
2. Campur adonan pencelup, aduk rata hingga kekentalan yang diinginkan.
3. Celupkan fillet gurami ke dalam adonan pencelup dan goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan terlebih dahulu. Goreng hingga matang. Demikian juga untuk tulang ikan dan kepalanya, goreng hingga matang. Angkat, tiriskan dan letakkan di piring saji.
4. Tumis bumbu cabe garam menggunakan minyak bekas menggoreng ikan tadi hingga wangi dan matang.
5. Siramkan bumbu cabe garam diatas ikan yang sudah tertata. Taburi daun bawang. Sajikan.

Makan gurame cabe garam bersama nasi hangat dan tumis kangkung atau brokoli siram. Rasanya luar biasa nikmat. 
Selamat mencoba :)

Sabtu, 16 Agustus 2014

Day 2: Pepes Patin

Hari kedua mulai deh bikin yang agak ribet dikit untuk menu 180 Days Without Deep Fried Food yaitu Pepes Patin. Kenapa aku bilang agak ribet? Secara harus ngulek semua bumbunya karena ngga punya blender lalu harus puter otak gimana bungkusnya ntar karena di tukang sayur langganan ngga jual daun pisang, mau ngambil di komplek rumah masih belum kenalan sama yang punya. Untung nemu alumunium foil jadinya terwujud deh ini pepes, walau tanpa aroma khas daun pisang yang menambah kenikmatan makan yaa..hehehe...
Hari kedua ini aku pasangkan Pepes Patin bersama Cah Tauge Cabe Merah dan Sambel Bawang Mentah. Masih tanpa nasi karena patin adalah protein hewani.
Kalau ditanya 'kenyang ngga sih makan tanpa nasi?'
Aku bilang ya kenyang aja..asaaalllll sayurnya semangkok untuk sendiri. Hihihihi...
Pepes Patin
Resep: Astri Fransiska
Bahan:
1 ekor ikan Patin ukuran sedang, potong sesuai ukuran yang diinginkan 
1 ikat Kemangi, ambil daunnya
Daun salam 
Belimbing wuluh secukupnya (berhubung aku ngga punya aku ganti dengan 2 sdm perasan jeruk nipis)
Bumbu Dihaluskan:
10 siung bawang merah
2 siung bawang putih
5 buah cabe merah
3 butir kemiri
1 sdt ketumbar (butiran)
Garam secukupnya
Cara Membuat:
1. Cuci bersih ikan patin, beri garam dan jeruk nipis. sisihkan.
2. Masukkan bumbu halus beserta daun salam dan belimbing wuluh kedalam wadah yang agak besar lalu campurkan bersama ikan patin. Aduk hingga tercampur rata.
3. Bungkus setiap potong ikan patin dalam aluminium foil atau daun pisang dan masukkan daun kemangi beserta bumbu halus yang tercampur tadi.
4. Kukus selama 20 menit.
5. Panggang selama 15 menit atau hingga harum.

Day 1: Roasted Chicken #180DaysWithoutDeepFriedFood:

Pindah ke kota yang baru benar-benar bikin mood masak dan baking seolah lenyap entah kemana. Belom lagi peralatan perang yang belum lengkap karena masih ketinggalan di Solo dan juga tinggal di tempat baru yang kemana-mana jauh itu ujian banget deh rasanya. Tapi kemudian ada tantangan baru nih...aku menjadi semakin gembul di kota ini karena ga ngapa-ngapain. Dan akhirnya aku putuskan akan melakukan sesuatu untuk menghentikan kegembulan ini :D. Sekedar info aja ya aku pindah ke Surabaya, tepatnya sih Surabaya coret yaitu Waru, yang mana disini gudangnya gorengan yang enak-enak banget buat aku jadi semakin addicted sama gorengan. Akhirnya dengan tekad bulat aku putuskan..baiklah mari kita buat tantangan 180 Hari Tanpa Gorengan. Dan dimulailah pada hari Selasa kemarin, semoga saja bisa finishing well yaaa..hihihihi...
Berhubung mau sehat berbonus langsing, maka pasangan si Roasted Chicken ini adalah Boiled Pak Choy dan Sambel Bawang. Dan berdasarkan paham Food Combining maka kuputuskan tidak makan nasi kalau berpasangan dengan protein hewani.
So...wish me luck yaaa..supaya bisa jalani 180 hari dan bisa sehat berbonus langsing ;)



Untuk hari pertama ini dia resepnya..
Roasted Chicken
(Resep: Astri Fransiska)
Bahan:
1/2 kg ayam broiler (enakan sih ayam kampung yaa...bagian dada gitu)
5 buah cabe merah, iris-iris
Bumbu Dihaluskan:
4-5 siung bawang putih
1/2 sdt ketumbar (yg butiran)
10 butir merica
Garam secukupnya.
Cara Membuat:
1. Marinate ayam dengan garam secukupnya dan perasan jeruk nipis (1-2 iris) selama 15 menit.
2. Panaskan oven 175 derajat.
3. Masukkan dalam pinggan tahan panas ayam yang telah dimarinate (kalau ada tetesan air dibuang ya), balurkan dengan bumbu halus sampai rata dan taburi irisan cabe merah. Tutup pinggan dengan aluminium foil.
4. Panggang dalam oven selama 20 menit, buka alumunium foil, dan lanjut panggang selama 20-25 menit. Angkat dan siap disantap.
Note:
Kalau mau ayamnya agak krispi ovennya dilamaain aja.
Kuah/minyak yg keluar selama pemanggangan jangan dimakan yaa...buang aja..supaya sehat.hihihi..
Ayamnya di kerat2 pakai pisau saat memarinate, supaya bumbu meresap sampe kedalam.

Rasanya spt ayam goreng versi panggang deh..hihihi...
O iya dicocol sambel bawang uenak tenan..
Selamat mencobaaa..

Kamis, 10 Juli 2014

Very Late Post..No Recipe Just Photos

Untuk saat ini aku posting foto-foto dulu aja ya. Resep menyusul kalau ada waktu yaa. Untuk yang ingin resepnya buru-buru kirim email aja ke astrifransiska@gmail.com





Melt In The Mouth Pineapple Tart (Nastar)

Setelah 7 bulan seperti tak bertuan, tak terawat dan ga ada postingan sama sekali, akhirnya hari ini posting sesuatu juga. Karena keluarga kami sedang berduka akhirnya membuat aku malas baking dan blogging :(
Tapi ga bisa selamanya seperti ini kan? Live must go on..dan yang pergi pasti juga ga akan senang lihat aku berduka terus-terusan.

Nastar ini dibuat pun karena permintaan seorang teman dan akhirnya aku memaksakan diri untuk mengerjakan, yang akhirnya membuahkan 20 toples orderan. Hehehehe...
Tapi untuk resep yang satu ini ga boleh kena suhu panas saat membuatnya, bisa-bisa nanti minyaknya keluar semua. Jadi mau ngga mau untuk kita yg di daerah tropis ini bikinnya harus di ruang ber-AC deh :) *judulnya jadinya nastar biayaan* Hihihihi...
Tapi beneran deh ini resep yang sangat layak dicoba. Adonannya elastis, kalau mau bikin selainya banyak ga bakal sobek deh dan beneran lumer di mulut..yummm.. *makasi banget yaaa udah sharing resep ini cici Wendy*

Melt In The Mouth Pineaple Tart
Original Recipe: www.wendyinkk.blogspot.com
 
Bahan:
400 gr terigu (aku pake segitiga biru)
30 gr tepung maizena
250 gr butter (aku pakai merk wisjman)
3 kuning telor
50 gr cream cheese
75 gr gula castor (aku pakai gula halus biasa)
170 gr heavy cream (aku pakai merk anchor)
Olesan:
2 kuning telur
1 sdt minyak goreng
Cara Membuat:
1. Kocok butter, gula halus dan cream cheese sampai tercampur rata dan creamy.
2. Masukkan heavy cream sedikit demi sedikit sambil dikocok sampai tercampur rata. Aku pakai speed 2 untuk hand mixer Phillips.
3. Masukkan kuning telur satu per satu sambil dikocok hingga tercampur rata.
4. Masukkan tepung terigu yang telag dicampur rata dengan maizena, sedikit demi sedikit, hingga adonan kalis.
5. Ambil adonan sesuai jumlah yang diinginkan, beri selai nanas, panggang selama 15 menit dalam oven bersuhu 150 derajat celcius, kemudian beri olesan dan panggang lagi hingga berwarna kuning keemasan atau matang.

Selasa, 17 Desember 2013

Thai Ginger Steam Fish

Lagi bosan  nih dengan lauk goreng-gorengan. Sebenarnya pengen banget bisa berhenti mengkonsumsi makanan berminyak tapi koq sepertinya susah bener ya diwujudkan. Setiap kali liat kerupuk, lumpia, bakwan jagung, tempe mendoan, tahu krispi..langsung deh tangan ga berhenti nyomot. Dasar memang lidah abang-abang gorengan ya gini ini..hihihihi..
Thai Ginger Steam Fish ini terinspirasi dari salah satu resep yang aku temukan di web sebuah produk gula diet. Udah muter-muter gugling nyari resep yang cocok ga nemu juga..akhirnya pilihan jatuh kesini deh..tapi ya tetap aja di modif sampai sesuai dengan lidahku sekeluarga ;)
Dan berhubung ceritanya ingin makanan sehat akhirnya kuputuskan si ikan kukus ini didampingi oleh lalapan dan sambel terasi. 
Mau tau rasanya? Cuma satu kata...Nikmat :*
Original Resep: www.tropicanaslim.com
Modifikasi: Astri Fransiska
Bahan:
2 ekor ikan bawal ukuran sedang, kerat-kerat badan ikan dan taburi garam dan jeruk nipis. Sisihkan.
Bumbu:
2 batang serai, ambil bagian putihnya dan iris-iris
2 sdm kecap asin
2 sdm minyak wijen
3 buah jahe seukuran jempol, iris-iris seukuran korek api (bila suka jahe bisa ditambah lebih banyak lagi)
5 buah cabe merah, iris-iris
Taburan: 
2 butir bawang putih ukuran besar, keprek dan cincang halus
2 sdm olive oil
2 batang daun bawang, iris tipis
Cara Membuat:
1. Tata ikan dalam pinggan tahan panas dan panaskan panci kukusan.
2. Masukkan ke dalam pinggan tahan panas: serai, kecap asin, minyak wijen, jahe dan cabe merah.Tutup pinggan tahan panas dengan alumunium foil.
3.Bila kukusan sudah panas, masukkan ikan dan kukus selama 30 menit.
4. Panaskan oliv oil dan tumis bawang putih hingga wangi dan kecoklatan. Angkat dan siramkan keatas ikan.Lalu taburi daun bawang. Dan kukus lagi selama 5-10 menit.
5. Angkat dan hidangkan.



Abon Tuna 'Atun'

Makanan ini adalah 'ambulance' disaat kelaparan berat tapi males masak. Hehehe... Namanya abon tuna tapi aku sebut 'Atun'..cukup sepiring nasi hangat lalu taburi 'Atun' daannn..sepiring nasi pasti akan kurang ;)
Pembuatannya sih tidak sulit, cuma ya itu..harus siap lengan bakal pegal karena harus ngaduk ikannya selama 1,5 jam dan ga boleh berhenti. Kalau berhenti alamat deh itu ikan bakal gosong dan lengket (kalau tidak pakai penggorengan teflon seperti aku :D)
Aku pakai resep punya mamaku..secara abon buatan mamaku paling enak sedunia. Jadilah sabtu kemarin sepulang dari pasar langsung telpon mama untuk nanyain resep si Atun ini.
Dan yang paling menyenangkan adalah..begitu foto si 'Atun' di jadiin PP Blackberry dan di posting ke FB...mulailah kebanjiran orderan. Hihihihi..

Ini dia resepnya...
Abon Tuna 'Atun'
Original Resep: Mamanya Astri ;)
Bahan:
1 kg ikan tuna, kukus dan suwir-suwir (buang durinya)
3 batang serai, memarkan
3 lembar daun salam
5 lembar daun jeruk, buang tulangnya
Lengkuas seukuran jempol, memarkan
65 ml Santan Kental (aku pakai santan Kara)
Garam secukupnya
2 sdm mentega/margarin
Minyak goreng secukupnya
100 gr gula merah (kalau mau manis bisa ditambah)
Bumbu Halus:
10 butir bawang merah
5 butir bawang putih
4 butir kemiri
1 ruas jari jahe
1 sdt ketumbar
Cara Membuat:
1. Panaskan minyak goreng dan masukkan mentega hingga mencair. Masukkan bumbu halus dan tumis hingga harum. Kemudian masukkan serai, daun jeruk, daun salam dan lengkuas. Aduk hingga tercampur rata.
2. Masukkan santan, aduk dan masukkan ikan tuna yang telah disuwir. Kemudian masukkan gula merah yang telah disisir.
3. Cicipi garamnya, tambahkan bila kurang gurih.
4. Aduk ikan terus sampai ikan menjadi ringan dan berwarna kecoklatan dengan tekstur agak halus (butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai ke tekstur abon).
5. Angkat, dinginkan dan masukkan kedalam toples kedap udara.